BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu
kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang secara khusus
mempelajari gejala-gejala yang terjadi pada zat dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan zat, yaitu komposisi, struktur dan sifat, transformasi,
dinamika serta energetika zat baik dalam skala mikro maupun makro. Skala mikro
yaitu atom-atom, molekul-molekul sedangkan dari skala makro yaitu zat secara
umum dalam kehidupan sehari.
Dalam
penyusunan makalah
ini yaitu menyangkut Kimia Anorganik dalam hal ini mempelajari tentang Unsur
Tarnsisi khususnya Golongan 8 (VIII B) yang
kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah :
a.
Karakterisasi Logam Besi (Fe)?
b.
Karakterisasi Logam Rutenium (Ru)?
c.
Karakterisasi Logam Osmium (Os)?
1.3 Tujuan Pembuatan
Adapun tujuan
pembuatan dari makalah ini adalah sebagai referensi bagi mahasiswa jurusan
kimia dalam mempelajari Kimia
Anorganik yang lebih khususnya
tentang Unsur Transisi khususnya
Golongan 8 (VIII B)
BAB II
P EMBAHASAN
Unsur-unsur
yang termasuk dalam golongan 8 disebut juga dengan unsur golongan transisi atau
unsur golongan VIII B. Yang termasuk dalam unsur transisi golongan VIII B ini
adalah Besi (Fe), Rutenium (Ru), Osmium (Os), Hasium (Hs), Kobalt (Co), Rodium
(Rh), Iridium (Ir), Meitnerium (Mt), Nikel (Ni), Paladium (Pd), Platina (Pt)
dan unnunnilium (Uun). Namun unsur yang termasuk golongan 8 hanya Besi (Fe),
Rutenium (Ru), Osmium (Os), Hasium (Hs).
2.1
Logam
Besi (Fe)
Besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah
nomor dua setelah alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi,
dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Selain ditemukan berlimpah di alam, besi Juga
ditemukan di matahari dan bintang. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi bersifat
keras, rapuh, dan umumnya mudah dicampur.
Logam berkilat kekelabuan
Besi adalah logam yang
paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
Pengolahannya relatif mudah dan murah
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi
a. Ciri-ciri Jelas Logam Besi
(Fe)
Besi
biasa mempunyai 56 ganda atom hidrogen
biasa. Besi adalah logam paling banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh
paling banyak di alam sejagat. Besi juga merupakan unsur paling banyak (menurut
jisim, 34.6%) membentuk Bumi;
penumpuan besi pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi
peratusannya pada lapisan dalam sehingga 5% pada kerak bumi; terdapat
kemungkinan bahawa teras dalam bumi mengandung hablur besi tunggal walaupun ia
berkemungkinan sebatian besi dan nikel
jumlah besar besi dalam Bumi dijangka menyumbang kepada medan magnet Bumi.
Simbolnya adalah Fe ringkasan kepada ferrum, perkataan Latin
bagi besi.
Besi
adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan
unsur bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir
melalui pengurangan kimia.
Besi digunakan dalam penghasilan besi waja,
yang bukannya unsur tetapi aloi,
sebatian logam berlainan (dan sebahagian bukan-logam, terutamanya karbon).
Nukleus
besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per
nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil
yang paling banyak di dalam alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan
hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang. Walaupun perolehan tenaga yang
lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun proses
ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang.
Apabila
bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu
akan meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur yang lebih
berat, walaupun keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsur-unsur
pada sekitar nombor jisim 60 ("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada
berlakunya supernova. Model kosmologi dengan alam sejagat
terbuka meramalkan bahawa terdapatnya fasa di mana semua benda akan bertukar
menjadi besi, hasil daripada tindak balas pembelahan dan pelakuran yang
perlahan.
b. Sifat – Sifat Logam Besi (Fe)
· Sifat
Fisika
o Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabuabuan.
o Merupakan
logam feromagnetik karena memiliki empat
electron tidak berpasangan pada orbital d.
o Penghantar panas yang baik.
o Kation logam
besi Fe berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini
disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital
tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat energi
lebih tinggi menimbulkan warna tertentu. Jika senyawa transisi baik padat
maupun larutannya tersinari cahaya maka senyawa transisi akan menyerap cahaya
pada frekuensi tertentu, sedangkan frekuensi lainnya diteruskan. Cahaya yang
diserap akan mengeksitasi elektron ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya
yang diteruskan menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan tereksitasi.
o Sifat-sifat besi yang lain diantaranya
:
titik didih =
3134 K
titik lebur =
1811 K
massa atom =
55,845(2) g/mol
konfigurasi
electron = [Ar] 3d6
4s2
massa jenis fase padat =
7,86 g/cm³
massa jenis fase cair pada titik lebur = 6,98 g/cm³
kalor
peleburan =
13,81 kJ/mol
kalor
penguapan =
340 kJ/mol
Elektronegativitas = 1,83
(skala Pauling)
jari-jari
atom =
140 pm
· Sifat
Kimia
o
Unsur
besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga
bilangan oksidasinya bertanda positif.
o
Fe dapat
memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan
3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi
ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
o
Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan
mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat
peningkatan suhu.
o
Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta,
gamma dan omega dengan suhu transisi
700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika
berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul
tidak berubah.
o
Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti
halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
o
Larut dalam
asam- asam mineral encer.
o
Oksidanya
bersifat amfoter.
c. Pembuatan
Besi
(Fe)
Bijih besi adalah bahan baku utama
untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut adalah bahan baku
untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja. Bijih besi didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan
bahan-bahan lain yang bercampur dengan bijih tersebut selain kotoran yang
merugikan antara lain belerang ,pospor
silika, tanah liat juga ada kotoran yang menguntungkan antara lain emas, platina, perak. Bijih besi yang umum
dijumpai yaitu : Haematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4),
Pyrities (FeS2), Limonite (2Fe2O3.3H2O), Siderite (FeCO3). Beberapa cara pembuatan
besi antara lain:
1.
Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih, kebanyakan
hematit (Fe2O3), melalui reduksi oleh karbon pada suhu
20000C.
2C + O2 → 2 CO
3CO + Fe2O3 → 2Fe + 3CO2
Besi yang
dihasilkan dapat digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa yang mengandung
Fe.
2.
Melalui
proses Pirometalurgi Besi
Sejumlah
besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam
menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi
disebut pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi.
Reduksi besi oksida dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang
merupakan reaktor kimia dan beroperasi secara terus-menerus.
Campuran
material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam tanur melalui
puncak tanur. Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor. Batu
kapur berfungsi sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat
asam. Udara panas yang mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari
bagian bawah untuk membakar kokas. Di dalam tanur, oksigen bereaksi dengan
kokas membentuk gas CO.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ΔH
= –221 kJ
Reaksinya melepaskan kalor
hingga suhu tanur sekitar 2.300°C. Udara panas juga mengandung uap air yang
turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk gas CO dan gas H2.
C(s) + H2O(g)
→ CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ
Reaksi kokas dan oksigen
bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk memanaskan tanur,
sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm. Oleh karena itu, uap air
berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900°C).
Pada bagian atas tanur ( 1.000°C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H2
(hasil reaksi udara panas dan kokas) membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:
Fe3O4(s)
+ 4CO(g) → 3Fe(l) + 4CO2(g) ΔH = –15 kJ
Fe3O4(s) +
4H2(g) → 3Fe(l) + 4H2O(g) ΔH = +150 kJ
Batu kapur yang ditambahkan ke
dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur tohor. Kapur ini bekerja
mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida fosfor.
CaCO3(s)
⎯Δ⎯→ CaO(l) + CO2(g)
CaO(l)
+ SiO2(l) →CaSiO3(l)
CaO(l)
+ P2O5(l) →Ca3(PO4)2(l)
Gas CO2 yang
dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar 1.900°C)
direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:
CO2(g)
+ C(s) → CO(g) ΔH = +173 kJ
Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai
suhu ± 1.500°C. Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur,
bersama-sama terak (pengotor). Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang,
terak mengapung di atas besi tuang dan mudah dipisahkan, juga dapat melindungi
besi tuang dari oksidasi.
3. Senyawa-
senyawa Besi
(Fe)
1.
Tingkat oksidasi < 2
Umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan ligan-ligan.
Berinteraksi dengan hidrogen dengan ikatan M-HContoh : H2Fe(PF3)4.
2.
Tingkat oksidasi 2
-
Biasanya membentuk senyawaan biner dengan sifat,
-
Biasanya bersifat
ionik
-
Oksidanya (contoh : FeO), b ersifat basa.
-
Mampu membentuk kompleks aquo, dengan jalan
mereaksikan logam oksida, karbonat dalam larutan asam dan mereduksi katalitik.
Kompleks aquo dari logam besi biasanya memberikan warna yang khas.
-
Garam-garam terhidrat dengan anion biasanya mengandung
[M(H2O)6)]2-, contoh FeF2.8H2O.
3.
Tingkat Oksidasi 3
Contoh senyawa klorida, bromida,
iodida dari besi yang bersifat kovalen, sedangkan senyawa oksidanya seperti
Fe2O3 bersifat ionik.
4.
Tingkat
Oksidasi 4
Umumnya dikenal sebagai kompleks fluoro, dan amino
okso.
5.
Tingkat Oksidasi ≥5
Dikenal dalam kompleks flioro, amon okso, mosalnya
CrF5 dan K2FeO4 yang semuanya merupakan zat pengoksida yang kuat.
6. Kelimpahan (Fe)
Besi
merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan dalam matahari dan bintang lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti bumi diyakini mayoritas unsur penyusunnya adalah besi dan nikel. Besi juga
diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7
- 5 % pada kerak bumi.
Kebanyakan besi terdapat dalam batuan
dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetit (Fe3O4) mengandung
besi 65 %, hematite (Fe2O3) mengandung 60 – 75 % besi, limonet (Fe2O3 . H2O)
mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi merupakan
logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain.
Warna merah pada air disebabkan oleh
kehadiran bijih besi dalam batu
Hal ini
disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik serta penggunaannya yang luas. Bijih besi yang umum adalah
hematit, yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara
aliran.
Besi
merupakan campuran dari 4 isotop stabil
yaitu 54Fe, 56Fe,
57Fe and 58Fe. Kelimpahan semua isotop-isotop Fe di alam adalah 54Fe (5.8%),
56Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe (0.3%). 60Fe adalah radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang panjang
(1.5 juta tahun). Ada pula sepuluh isotop lainnya yang tidak stabil.
7. Manfaat
Besi
(Fe)
Besi
merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung
95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan,
terutama dalam penggunaan seperti: Rel kereta, Perabotan, Alat-alat
pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan mesin, tiang
listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan besi baja
sebagai tiang-tiang penahannya, dan Badan kapal untuk kapal besar.
Manfaat besi
ternyata tidak terbatas
sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi
juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi
merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian
besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi
dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat
toksik pada sel.
Besi adalah
penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen
dalam hemoglobin. FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk
terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat tinta bubuk. Fe3SO4
digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.
8. Korosi
Besi
(Fe)
Salah satu
kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah
besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu
mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi
memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium
dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan
dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
o Tin Plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari
besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang
disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi,
lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat).
Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi.
Hal itu terjadi karena potensial
reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi
dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode.
Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang
diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
o Galvanisasi (pelapisan dengan Zink).
Pipa besi, tiang telepon dan berbagai
barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi
besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu
mekanisme yang disebut perlindungan katode.
Oleh karena potensial reduksi besi
lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk
sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi
dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada
umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
o Cromium Plating (pelapisan dengan kromium).
Besi atau baja juga dapat dilapisi
dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk
bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti
zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang
rusak.
o Sacrificial Protection (pengorbanan
anode).
Magnesium adalah logam yang jauh
lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium
dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak.
Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
Besi merupakan salah satu unsur
paling banyak di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini
hadir dalam berbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit Fe2O3,
magnetit , dan takonit. Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih,
kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4), melalui penurunan
oleh karbon pada suhu sekitar 2000 °C.
2.2
Logam
Rutenium (Ru)
1. Sejarah Terbentuknya Rutenium (Ru)
Pada
tahun 1827, Berzelius dan Osann menguji residu yang tersisa setelah melarutkan
platina kasar dari pegunungan Ural dalam aqua regia. Bila Berzelius tidak
menemukan logam-logam yang tidak lazim, sementara Osann menduga bahwa ia telah
menemukan tiga logam baru, yang salah-satunya ia namakan rutenium. Pada
tahun 1844, Klaus dikenal oleh khalayak sebagai penemu rutenium dan menunjukkan
bahwa rutenium oksida yang didapat Osann sangat tidak murni dan mengandung
logam baru. Klaus mendapatkan 6 gram rutenium dari residu pelarutan
platina kasar yang tidak larut dalam auqa regia.
2. Sumber Rutenium (Ru)
Sebagai
anggota dari grup platina, rutenium terdapat di alam dengan anggota grup
platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural, dan di Amerika
Utara dan Amerika Selatan. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina
dalam jumlah sedikit tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral pentlandit
(mineral besi-nikel sulfida, (Fe,Ni)9S8) di daerah
Sudbury, kawasan penambangan nikel Ontario, dan dalam mineral piroksinit di
Afrika Selatan.
3. Produksi Rutenium (Ru)
Rutenium
diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya
adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan
bubuk rutenium. Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau
dengan pengelasan busur argon.
4. Sifat-sifat Rutenium (Ru)
Rutenium
adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak
mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi (dengan menghasilkan
ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium
dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi atau denganmetode
dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling
efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan
sifat hambatan listrik yang luar biasa.
Alloy
rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K.
Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan
penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna. Asam
sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang
diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S
pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya. Setidaknya, ada
delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan
tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium
memiliki ciri-ciri yang menyerupai senyawa kadmium.
Rutenium
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Ru dan nomor atom
44. Dibawah ini merupakan tabel tentang unsur rutenium.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keterangan Umum Unsur
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ruthenium,
Ru, 44
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2, 8, 18,
15, 1
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri fisik
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12.45
g/cm³
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10.65
g/cm³
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
38.59
kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
591.6
kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(25 °C)
24.06 J/(mol·K)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri atom
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
hexagonal
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
pertama:
710.2 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ke-2: 1620
kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ke-3: 2747
kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom (terhitung)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(0 °C) 71
nΩ·m
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(300 K)
117 W/(m·K)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(25 °C)
6.4 µm/(m·K)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara (kawat tipis)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
447 GPa
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
173 GPa
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
220 GPa
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
0.30
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6.5
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2160 MPa
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7440-18-8
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Referensi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar